Sabtu, 09 Maret 2013

Mantan Panglima TNI Bicara Pemimpin Amanah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menilai Indonesia membutuhkan memimpin bangsa yang amanah untuk mengantarkan bangsa Indonesia menjadi sejahtera sesuai dengan amanah konstitusi.
"Pemimpin nasional tidak cukup hanya cerdas dan berpendidikan baik tapi harus bermoral baik," kata Endriartono pada peringatan milad ke-22  Pondok Pesantren Al Amanah, di Serpong,
Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (9/3/2013).
Endriartono menjadi pembicara utama pada dialog kebangsaan bertema: "Mencari Generasi Muda Bangsa yang Jujur dan Berkarakter".
Hadir pada kesempatan tersebut antara lain, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Al Amanah Wargono Soenaro dan sejumlah pejabat dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
  
Menurut Endriartono, para pendiri bangsa Indonesia memberikan amanah
kepada para pemimpin bangsa berikutnya untuk mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa Indonesia.
"Jika pemimpin bangsanya amanah dan memiliki komitmen kuat untuk memajukan bangsa Indonesia, saya
yakin Indonesia akan maju," katanya.
Endriartono membandingkan,Indonesia dengan Korea Selatan yang menurut dia pada 40 tahun lalu, kondisinya sama dengan Indonesia, tapi saat ini Korea Selatan sudah menjadi negara industri di Asia.
Korea Selatan saat ini, menurut dia, sudah menjadi salah satu negara eksportir produk-produk elektronik dan bahkan otomotif.
Sementara Indonesia yang merupakan negara agraris, kata dia, justru banyak mengimpor bahan pangan, mulai dari kedelai, singkong, gula, wortel, cabe, jahe, dan bahkan beras yang merupakan makanan pokok.
   
Ia menambahkan, Indonesia yang juga pernah mencanangkan akan menjadi negara industri, malah terjadi deindustrialisasi.
"Hambatan yang dialami Indonesia, karena masih banyaknya praktik korupsi," katanya.
Endriartono mengakui, Indonesia mengalami kemajuan dan pertumbuhan ekonominya tapi sangat lamban dan tidak merata.
  
Menurut dia, ada beberapa warga negara Indonesia yang sangat kaya dan
bahkan diumumkan dalam daftar 10 orang terkaya di Asia, tapi di sisi
lain masih sangat banyak penduduk miskin.
"Masih ada lebih dari 30 juta jiwa bangsa Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Keluarga miskin ini hanya berpenghasilan sekitar Rp10.000 per hari,"  katanya.
Panglima TNI pada periode 2001-2006 ini menegaskan, bangsa Indonesia ke depan membutuhkan figur pemimpin yang amanah dan memiliki komitmen kuat untuk memajukan negara dan mensejahterakan rakyat.

  
Pemimpin yang amanah, menurut dia, akan menjalankan kewenangannya untuk
memajukan negara dan mensejahterakan rakyat, bukan memajukan sekelompok orang di sekitarnya.
"Pemimpin amanah adalah pemimpin yang jujur dan memiliki integritas moral yang tinggi," katanya.
  
Untuk membentuk jiwa amanah dalam diri calon pemimpin, menurut dia,
seyogyanya sudah dilakukan sejak sedini mungkin mulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, serta pergaulan.
Pada kesempatan tersebut, Endriartono juga mengimbau kepada para orang tua dan guru untuk bisa membimbing dan mendidik generasi muda sebagai calon pemimpin untuk memilki jiwa amanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar